Tema : Cita-cita dan Keluarga Genre : Fiksi, Teenlit Ditulis : 18 Februari 2012 Jumlah Kata : 2696 kata Hafidzah Rasanya ingin berteriak ketika ku baru bangun dari tidurku, entah mengapa. Aku beranjak dari tempat tidur lalu ku buka gorden jendela kamarku dan waw pagi ini begitu cerah nan indah. Burung-burung peliharaan berkicau riang menyambut pagi ini. Mungkin hari ini akan berkesan. Hmm , aroma masakan ibu pun sudah tercium di sini. Pasti ibu masak enak hari ini. “masak apa, Bu?”teriakku dengan lantang. “tentunya masakan yang kamu suka. Ayo cepat mandi.” Aku pun cepat bergegas mandi. Ingin cepat aku mencoba masakan yang beraroma harum ini. Selesai ku gunakan seragam putih merah lalu ku bercermin. Hai, namaku Mutiara. Aku seorang bocah berumur sepuluh tahun. Aku sangat menyayangi ibuku. Ibuku begitu ramah, baik, murah senyum, senang memberi dan banyak hal baik yang ada pada diri ibuku. Beliau rela bangun
Tema : Perjodohan Genre : Romantis, Islamic Dibuat : 11 Januari 2021 Jumlah Kata : 439 kata BAGIAN 7 Aku dan Hanif sudah satu bulan menikah. Kadang kami masih tidak percaya secepat ini Allah mempersatukan kami yang sudah terputus komunikasi sekian lama. Kami memutuskan untuk tinggal di Bandung lebih tepatnya di Dago. Kebetulan pekerjaan Hanif pindah ke Bandung dan pekerjaanku memang fleksibel. Bisa dilakukan secara online atau sesekali harus coaching langsung ke Jakarta. Setelah kami menikah, Hanif baru menceritakan hubungannya dengan Andin. Bahwa Andin sudah menyukainya sejak SMP. Bisa dibilang Andin terobsesi dengan Hanif. Andin sengaja memilih SMA yang sama dengan Hanif walaupun itu harus menyogok kepala sekolahnya. Ia juga masuk ke kampus yang sama dengan Hanif. Ketika Hanif datang ke kampusku, ia berhasil lepas dari Andin. Bahkan ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya di ITB. Andin begitu posesif. Sedikit saja